Jalan layang atau Flyover Simpang Padalarang ternyata menyimpan fakta menarik, mulai dari sisi konstruksi hingga aspek sosial. Pemerintah membangun infrastruktur penting ini sebagai upaya mengurai kemacetan di Simpang Padalarang dan sekitarnya. Lebih jauh, pembangunannya mendukung perkembangan Kabupaten Bandung Barat secara keseluruhan.

Flyover Simpang Padalarang kini menjadi infrastruktur yang berperan vital dalam kelancaran arus lalu lintas di sekitarnya. Nah, berikut ini lima fakta menarik Flyover Simpang Padalarang yang menjadi saksi bisu kendaraan dari dan menuju Tol Padalarang–Cileunyi khususnya arah Jakarta dan Bandung.
Proyek pembangunan flyover dilakukan pada masa pandemi Covid-19 dalam kurun delapan bulan.
Ini menjadi proyek penting di tengah kebanyakan proyek lain yang ditunda pengerjaannya karena situasi dan kondisi. Peletakan batu pertama jalan layang ini dilakukan pada Rabu, 3 Maret 2021 dan peresmian Jumat, 26 November 2021.

2. Flyover Simpang Padalarang menghubungkan Gerbang Tol Padalarang Timur ke kawasan Kota Baru Parahyangan.
Sebelum jalan layang ini ada, kemacetan lalu lintas kerap melanda kawasan persimpangan tersebut setiap hari. Kini, kehadiran infrastruktur ini berperan penting dan efektif dalam mendukung berbagai pihak dalam hal mengurai kemacetan di Padalarang.

3. Pembangunan proyek infrastruktur ini menggunakan metode “Erection Girder”.
Apa itu erection girder? Mengutip dari BUMN Waskita Karya yang bergerak di bidang konstruksi, erection girder adalah suatu kegiatan pemasangan balok girder ke atas tumpuannya. Pada prosesnya, erection girder ini menggunakan alat berat crawler crane beroda lantai. Kedua crawler crane ini saling berkoordinasi satu sama lain untuk meletakkan girder pada pilar.

4. Total panjang 340 meter dengan lebar 17 meter.
Dari total panjang yang membentang dari pintu tol ke bundaran Kota Baru Parahyangan, Flyover Simpang Padalarang memiliki bentang jembatan 180 meter.
5. Jalan layang pertama di Kabupaten Bandung Barat.
Siapa sangka, Flyover Simpang Padalarang tercatat dalam sejarah sebagai jalan layang pertama yang dibangun di kabupaten seluas 1.305,77 kilometer persegi. Tentu, ini menjadi perkembangan penting bagi Kabupaten Bandung Barat dalam aspek peningkatan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan

Kommentarer